ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan agar tidak mendengarkan musik lebih dari satu jam secara terus-menerus demi kesehatan pendengaran.
Dalam sebuah laporan yang dilansir situs BBC, untuk melindungi kesehatan pendengaran, WHO menganjurkan untuk membatasi diri dalam mendengarkan musik menjadi tak lebih dari satu jam per hari.
Menurut WHO 1,1 miliar remaja dan anak muda terancam mengalami kerusakan pendengaran secara permanen karena mendengarkan musik "terlalu banyak, terlalu keras."
Disebutkan, pemutar audio, konser dan bar merupakan "ancaman serius."
WHO memperkirakan, sekitar 43 juta orang berusia antara 12-35 tahun mengalami kehilangan pendengaran, dan angkanya terus bertambah.
Pada kelompok umur tersebut, demikian laporan WHO, setengah dari warga di negeri-negeri kaya atau berpenghasilan menengah, berhadapan dengan tingkat suara yang tidak aman dari peralatan audio pribadi.
Sekitar 40 persen dihadapkan pada bahaya dari suara yang datang dari klub-klub dan bar.
"Sangatlah penting untuk menjaga agar volume cukup rendah saat mendengarkan musik. Tetapi membatasi penggunaan peralatan audio personal menjadi kurang dari sejam per hari akan sangat bermanfaat untuk mengurangi kebisingan yang mengganggu," jelas Dr Etienne Krug, Direktur Pencegahan Cedera WHO kepada BBC.
Dr Krug mengatakan, satu jam pun bisa menjadi terlalu banyak jika volumenya terlalu tinggi.
WHO merekomendasikan agar volume dipasang maksimum 60 persen.
Lembaga PBB ini juga menyebut, sumbat kuping mesti digunakan di acara-acara yang sangat bising, dan menyarankan diambilnya "rehat pendengaran" serta berdiri menjauh dari pengeras suara pada berbagai acara.*
0 comments:
Post a Comment